|
https://www.hellomagazine.com/ |
Wanita hamil perlu menjaga pola makannya agar janin tetap
sehat dan terhindar dari keguguran. Kesalahan kecil bisa berakibat fatal bagi
kehamilan, kondisi ibu, dan pertumbuhan anak nantinya. Untuk itu, perhatikan
makanan yang dilarang bagi ibu hamil berikut ini.
Kopi dan Teh
Terlalu banyak minum kopi dan teh dapat menyebabkan
keguguran pada ibu hamil. Ini karena tingginya kafein yang terkandung dalam
minuman tersebut.
Kafein yang masuk melalui plaenta dapat menganggu jantung
dan sistem pernapasan janin. Bagi ibu, kafein meningkatkan stres yang
berpengaruh bagi kandungannya.
Apakah kopi dapat menurunkan kecerdasarn intelektual janin?
Jawabannya tidak, menurut riset yang dilakukan para ahli dari Ohio State University
Colleger of Medicine.
American College of Obstetricians and Gynecologists
menyarankan konsumsi kafein bagi ibu hamil dibatasi sampai 200 mg per hari.
Ukuran ini sama dengan satu atau dua cangkir kopi.
Biji Wijen
Biji wijen dapat menyebabkan keguguran. Bahkan, di India,
minyak wijen jadi salah satu bahan untuk memicu aborsi. Biji wijen meningkatkan
hormon tertentu yang menimbulkan kontraksi rahim.
Saat daya tahan tubuh ibu lemah, biji wijen bisa menimbulkan
alergi. Selain itu, bahan minyak tersebut juga menimbulkan panas yang dapat
mempengaruhi perkembangan janin.
Jeroan
Jeroan memang bahan makanan kaya Vitamin A yang baik untuk
mata. Namun, organ dalam hewan tersebut mengandung retinol yang meningkatkan
resiko kecatatan pada janin. Selain itu, resiko janin catat juga semakin tinggi
jika ibu hamil mengasup Vitamin A yang berlebihan.
Sebenarnya, ibu hamil boleh saja mengonsumsi jeroan asal
tidak berlebihan. Dilansir dari Ibu & Balita, ibu hamil bisa memakan hati
ayam maksimal 8 gram atau hati sapi paling banyak 9 gram.
Jika masih ragu, ada baiknya mengganti sumber Vitamin A
dengan makanan yang lebih aman. Contohnya, keju, mentega, dan telur.
Namun, ibu hamil perlu waspada terhadap keju yang tidak
dipasteurisasi. Misalnya keju Brie, Roquefort, Camembert, Blue Cheese, dan
Feta. Ada ancaman bakteri Listeria dalam keju tanpa pasteurisasi. Infeksi
bakteri tersebut berbahagai baik bagi janin maupun ibunya.
Makanan Laut Terpapar
Merkuri
Makanan laut adalah sumber Omega-3 yang baik bagi bayi.
Namun, ibu hamil harus berhati-hati dengan seafood
yang terpapar merkuri. Zat limbah tersebut dapat merusak tak janin.
Jika ingin mengonsumsi makanan laut, sebaiknya pastikan dari
mana asalnya. Ibu hamil disarankan menghindari ikan hiu dan kepiting.
Pepaya Mentah
Banyak yang mengatakan ibu hamil tidak boleh makan papaya.
Namun, sebenarnya, buah ini mengandung banyak manfaat seperti Vitamin C dan
Vitamin E. Serat dan asam folat di dalamnya baik bagi perkembangan janin.
Dilansir dari Liputan6.com, makan pepaya sebenarnya aman
saja tapi harus yang benar-benar matang dan dimoderasi. Ibu hamil dilarang
mengonsumsi pepaya mentah apapun bentuknya.
Ini karena pepaya mentah mengandung lateks yang berbahaya
bagi ibu hamil. Lateks tersebut merupakan pemicu kontraksi rahim yang
menyebabkan kelahiran premature atau keguguran. Pepaya setengah matang juga
tidak boleh dikonsumsi wanita hamil.
Nanas
Nanas terkenal sebagai buah yang ‘haram’ bagi perempuan
hamil. Enzim proteasi bromelain yang bersifat proteolitik dapat melembutkan leher
rahim. Hal ini lah yang menyebabkan keguguran jika ibu hamil mengonsumsi nanas.
Pada nanas terdapat Vitamin C, B1, B6, mangan, asam folat,
serat, dan asam pantotenat yang bermanfaat bagi janin. Jumlah yang
diperbolehkan ialah semangkuk nanas dan dua kali selama seminggu.
Jika masih ragu, ibu hamil bisa mengonsumsi nanas kaleng
atau jus nanas. Proses pengolahan tersebut dapat menurunkan sebagian besar
enzim bromelain pada nanas.
Kentang
Ibu hamil rentan terserang diabetes gestasional atau
penyakit gula darah yang hanya terjadi pada masa kehamilan. Kentang termasuk
makanan dengan indeks glikemik tinggi sehingga dapat meningkatkan gula darah.
Sebuah riset yang diulas New York Times mengungkapkan bahwa
wanita yang mengonsumsi satu porsi kentang dalam seminggu memiliki resiko
diabetes 20% lebih tinggi. Kentang bertunas bahkan bisa menyebabkan keguguran.
Konsumsi kentang dalam bentuk seperti kentang pangang, kentang rebus, kentang goreng, atau keripik
kentang harus dihindari ibu hamil. Jika sangat ingin makan kentang, seimbangkan
dengan sayuran yang dapat mengendalikan gula darah.
Durian
Durian mengandung asam arachidonat yang memicu kontraksi
rahim lewat terbentuknya prostaglandin. Pada durian yang terlalu matang, terdapat
kadar alkohol yang tinggi. Selain menyebabkan berat badan bayi jadi rendah, alkohol
pada durian juga memicu kelahiran prematur.
Buah yang manis tersebut mengandung kadar gula yang tinggi
sementara ibu hamil rentan terhadap penyakit diabetes gestasional. Pada dua
buah durian terdapat kuran lebih 60
kkal. Indeks glikemik durian termasuk tinggi.
Ibu hamil masih boleh makan durian tapi porsinya harus
dijaga. Agar alkoholnya tidak terlalu tinggi, pilih durian yang tidak terlalu
matang.
Tape
Tape mengandung gula dan alkohol yang cukup banyak. Kondisi
ini meningkatkan resiko terkena diabetes bagi ibu hamil. Alkohol pada tape
menyebabkan suhu rahim meningkat. Lingkungan seperti ini tidak baik bagi janin.
Ini juga berlaku bagi makanan olahan tape. Dampaknya sama
saja dengan tape biasa bahkan bisa lebih parah karena ada tambahan gula. Contoh
olahan tape ialah dodol dan permen tape.
Makanan yang Pedas
Makanan yang terlalu pedas menyebabkan suhu rahim jadi
panas. Rahim yang tidak tahan terhadap suhu tersebut akan gugur. Pada skala
bahaya yang lebih kecil, makanan pedas dapat meningkatkan asam lambung sehingga
tidak dianjurkan bagi wanita hamil.
Makanan yang Tidak
Bersih
Ibu hami harus menghindari makanan yang tidak dicuci bersih.
Makan buah dan sayur mentah memang menyehatkan tapi proses pengolahannya harus
diperhatikan.
Makanan yang tidak bersih beresiko terkena bakter E.Coli
yang dapat menginfeksi usus. Bahkan, makanan tersebut bisa saja terpapar
toksoplasmosis yang menyebabkan masalah mata dan merusak sistem saraf janin.
Makanan Mentah dan
Setengah Matang
Jika sedang hamil, hindari makan sushi, telur setengah matang, atau steak setengah matang. Ini karena masih banyak bakteri dan virus
yang hidup pada makanan tersebut.
Sebagaimana makanan yang belum dicuci, makanan mentah bisa
saja terpapar virus tokso. Virus ini meningkatkan cairan dalam kepala janin
sehingga kepalanya menjadi besar.
Makanan setengah matang dikhawatirkan masih mengandung
bakteri Salmonella. Bakteri ini menyebabkan diare, disentri, hingga kontraksi
dini pada ibu hamil. Salmonella biasanya ada di kuning telur dan daging.
Makanan Mengandung
Zat Kimia Tinggi
Zat kimia buatan yang tinggi dalam makanan olahan dapat
menyebabkan keguguran. Hal ini karena janin terpapar racun dari zat kimia
tersebut.
Makanan olahan yang perlu dihindari contohnya sarden,
kornet, buah kaleng, sayuran kaleng, manisan, dan lain-lain. Makanan olahan
biasanya mengandung banyak pengawet.
Reaksi janin terhadap zat pengawet dapat memicu perut
kencang. Tidak hanya itu, pengawet juga menyebabkan kontraksi rahim.
Zat kimia berbahaya juga berasal dari penggunaan pestisida.
Ini banyak digunakan untuk sayur dan buah.
Pestisida meracuni janin dan memicu keguguran. Saat ingin
mengonsumsi sayur dan buah-buahan, pastikan sudah dicuci bersih. Kalau perlu, hindari
makan buah bersama kulitnya, seperti saat mengonsumsi apel.
Zat kimia berbahaya lainnya ialah pewarna buatan, borak, dan
formalin. Bahan-bahan tersebut tidak baik bagi perkembangan janin.