Mungkin selama ini kamu merasa punya seseorang yang bisa
diandalkan. Tapi, lama-lama orang tersebut mulai susah dimintai tolong. Ada
saja alasannya untuk menolakmu. Awalnya kamu berpikir positif tapi kok sikapnya
semakin tidak enak ya. Mungkin sebabnya ada di 10 alasan orang tidak mau
membantumu lagi seperti berikut ini.
Tidak Menghargai
Orang Tersebut
Coba koreksi lagi apa yang kamu lakukan saat minta bantuan
padanya, atau saat dibantunya. Mungkin selama ini sikapmu cenderung seenaknya.
Misalnya, saat mengajak bertemu untuk minta bantuan kamu
malah membatalkan seenaknya. Sementara, dia sudah berusaha meluangkan waktu
atau menyiapkan apa yang kamu perlukan.
Jika ini terpaksa terjadi, coba minta maaf dan tunjukkan ketulusanmu
minta maaf padanya. Atau, jika terpaksa ‘akan’ membatalkan janji tersebut, coba
hubungi dia jauh sebelum waktunya.
Contoh lainnya, kamu sudah dibantu tapi bahkan tak ada kata
terima kasih darimu. Bukan soal ikhlas atau tidak sih, tapi posisikan dirimu
sebagai manusia yang ingin dihargai juga. Bayangkan nyamannya perasaanmu saat
orang lain mengucapkan ‘terima kasih’.
Kamu Tidak
Menghormatinya
Mungkin kamu tidak sadar selama ini selalu datang terlambat
saat janjian bertemu dengan orang tersebut. Atau, kamu selalu memotong
pembicaraannya, mendominasi, atau tidak benar-benar memperhatikan sarannya.
Kamu hanya ingin kondisimu yang dimengerti. Kamu hanya ingin
orang lain peduli dan cepat membantumu tanpa memperhatikan perasaan orang
tersebut.
Kamu Kurang Beretika
Kepada Orang Itu
Seseorang mungkin saja bersedia menolongmu pertama atau
kedua kalinya. Tapi, tidak lagi-lagi atau setidaknya ia tidak ikhlas, karena
etikamu yang kurang baik kepadanya.
Misalnya, kamu bertamu ke rumahnya tanpa menyapa kedua orang
tuanya. Jika orang yang kamu minta tolong itu lebih tua, mungkin cara duduk
kamu di depannya selalu tidak sopan. Mungkin kamu selalu sibuk dengan hapemu
saat mengobrol dengannya.
Mungkin, saat kamu ke rumahnya, kamu langsung menghidupkan
komputer orang itu dan meminjamnya, lalu pergi tanpa mengobrol sepatah dua
patah kata kepada orang tersebut. Mungkin, kamu sering berdiri di hadapannya
sambil bertolak pinggang (ini sikap bossy
banget).
Mungkin, kata-katamu kurang halus saat minta bantuan padanya.
Setidaknya katakan “minta tolong” dengan cara yang halus ya. Kalau belum tahu,
tes dan minta teman lain mengevaluasi kata-katamu.
Well, memang ada
orang yang berhati emas di dunia ini, bisa menerima sikap burukmu. Namun,
banyak lho yang malas dengan orang semacam itu. Mereka mungkin saja mampu
membantumu tapi karena tidak suka sikapmu, mereka enggan.
Kamu Hanya Tahu
Meminta Tanpa Mau Memberi
Memberi tidak harus dengan cara yang sama. Memberi bisa
dengan apa saja yang kamu mampu. Sekali lagi ini bukan soal ikhlas atau tidak
sih, ada hubungannya dengan apakah kamu menghargai orang lain atau tidak.
Misal, kamu sering meminjam uang pada orang tersebut. Jika
itu adalah keluarga dekatmu, kamu bisa bantu sedikit pekerjaan rumah saat
berkunjung ke rumah mereka, misalnya. Atau, menemaninya jalan-jalan (kalau
diminta sih). Jika itu temanmu, kamu bisa mengantarnya ke toko buku
kesukaannya, ke taman, membantu mengerjakan tugas, atau sekedar menemaninya
saat sedih.
Misal, kamu minta bantu mengerjakan tugas. Kamu bisa bawakan
air atau camilan untuk dimakan bersama. Contoh lain, kamu sering meminjam
laptop atau numpang nge-prin di rumahnya, kamu bisa sedikit camilan, buah, atau
ya, yang sederhana tapi menyentuh.
Intinya ringan tangan pada orang tersebut. Kelak, kalau kamu
perlu bantuan lagi dia tidak keberatan menolongmu.
Kamu Bersikap Hanya
Saat Ada Maunya
Waktu ada maunya kamu tanya-tanya kabar, basa-basi dikit,
ujung-ujungnya ada yang diminta. Kalau sudah tidak perlu, kamu tak pernah
menghubunginya.
Kamu juga tak pernah datang ke undangannya. Tak mengucapkan
selamat atas kebahagiaannya. Tak balik membantunya saat ia minta tolong padamu.
Kira-kira, siapa yang bisa terima diperlakukan seperti itu?
Selalu Dia yang Kamu
Mintai Tolong, Tak Bisakah Orang Lain?
Coba ingat-ingat lagi kepada siapa biasanya kamu minta
tolong? Seberapa sering kah itu? Bayangkan berapa banyak waktu yang harus
dihabiskan satu orang buat kamu? Apakah orang itu selalu dalam kondisi bisa
membagi beban denganmu?
Introspeksi diri, apakah kamu sedikit-sedikit minta tolong
pada orang itu? Apakah sebenarnya banyak hal yang bisa kamu lakukan sendiri
atau digantikan oleh orang selain dia?
Seharusnya Ada Orang
yang Lebih Wajib Membantumu
Uraikan lagi kenapa kamu selalu meminta tolong pada orang
itu? Apa karena tempat tinggalnya dekat denganmu? Karena persahabatan kalian
sejak kecil? Karena hanya dia orang yang selalu mau menuruti permintaanmu?
Padahal, ada orang lain yang lebih wajib membantumu (dengan
kondisi mampu tentunya) tapi tidak kamu mintai tolong. Saudara kandung kamu,
misalnya. Atau, pasangan kamu.
Mungkin Dia Juga
Sedang Kena Musibah
Mungkin, dia juga sedang ada masalah yang tak bisa dikatakannya
sehingga ia tak lagi bisa membantumu. Mungkin, dia sedang banyak pikiran
sehingga sedang tidak bisa menambah beban apalagi dari orang lain. Nah, ini
saatnya kamu tunjukkan kepedulian pada orang yang sering membantumu.
Tanyakan atau cari tahu masalah apa yang sedang menimpanya.
Pada titik ini, dia lah yang lebih memerlukan bantuan, khususnya dari kamu.
Bantuannya Kamu Sia-Siakan
Mungkin, dia merasa kamu khianati. Uang yang dipinjamkannya untuk
bayar kuliah ternyata sisanya kamu belikan baju baru. Barang yang ia berikan
ternyata tidak kamu rawat. Barang yang ia pinjamkan ternyata tidak kamu jaga
dengan baik, sehingga jadi rusak.
Meskipun kamu coba menggantinya atau memperbaikinya, kadang
ada sesuatu yang nilainya tidak seperti awal lagi. Maksudnya, mungkin itu
adalah barang yang menyimpan kenangan tertentu untuknya. Meskipun kamu belikan
yang baru atau kamu perbaiki, rasanya tak akan sama lagi.
Diam-Diam Dia Kecewa
Padamu
Diam-diam, dia terus menyimpan kekesalan padamu. Entah
karena 9 alasan di atas, atau hal lain. Mungkin, dia diam-diam tahu kamu
menjelek-jelekkannya di belakang. Sedikit demi sedikit, lama-lama jadi bukit.
Dia tidak tahu bagaimana cara melampiaskan kekesalannya padamu sehingga, ia tak
bisa menaham diri untuk tidak membantumu lagi.
Itu tadi 10 alasan orang tidak mau membantumu lagi yang
mungkin, sekali lagi mungkin, terjadi di antara kamu dan seseorang. Mungkin
juga, ada di antara 10 alasan itu yang tidak sesuai dengan pendapat kamu. Well, untuk itulah tulisan ini dibuat.
But, ingat juga bahwa
10 alasan tersebut perlu disesuaikan dengan karakter orangnya dan sejauh mana hubungan
kamu selama ini dengannya. Entah itu dengan teman biasa, sahabat lama, anggota
keluarga, tetangga, atau pasangan.
Sekedar saran:
Jika suatu saat orang lain menolak membantumu lagi, coba
introspeksi diri dengan 10 alasan tadi. Setelah menemukan beberapa
kemungkinannya, ada baiknya dikomunikasikan lebih lanjut.
Cari waktu yang pas, saat dia sedang tenang dan senang
kelihatannya. Cari tempat yang pas, di mana yang ia sukai. Konsep kata-kata apa
saja yang ingin kamu ungkapkan dan kira-kira bagaimana reaksinya, kemudian,
bagaimana antisipasinya.
Yang penting, niatkan dalam diri bahwa kamu ingin minta maaf
padanya, kamu ingin berubah, dan kamu ingin lebih peduli padanya. Kenyataan memang
tak semudah kata-kata sih…. Tinggal bagaimana kita berani mencobanya.
Oke demikian, semoga tulisan ini bermanfaat^^.
***