Orang tua jaman dulu selalu menyarankan bangun pagi dan berjalan-jalan sebentar. Rupanya, ini bukan soal perilaku baik saja tetapi ada manfaatnya bagi kesehatan fisik dan mental.
Jalan kaki di pagi hari memang agak berat. Bantal dan selimut rasanya lebih nyaman dibanding berdiri, memasang sepatu, dan keluar rumah. Sebagain dari kita lebih memilih jalan kaki sore hari padahal ada manfaat yang lebih saat kita berjalan kaki pagi hari.
Pikiran Jadi Lebih Segar, Mental Lebih Sehat
Udara pagi hari yang segar membuat pikiran semakin rileks. Coba bangun pagi, buka jendela, hirup udaranya, pasti ada kenikmatan tersendiri yang lembut, segar, halus merasuki hidung rasanya sampai ke dalam kepala dan seluruh tubuh.
Dilansir dari Vemale.com, sebuah riset yang diterbitkan jurnal Issues in Mental Health Nursing mengungkapkan bahwa kekurangan sinar matahari dapat meningkatkan depresi, gangguan mental, dan gangguan kepribadian.
Riset lainnya yang dipublikasikan pada konferensi The International Early Psychosis Association menemukan bahwa kekurangan vitamin D dapat meningkatkan gejala pada pasien depresi. Selain itu, kekurangan vitamin D menyebabkan orang lekas pikun dan terserang migrain.
Dikutip dari Kompas.com, sinar matahari pagi membantu tubuh memproduksi vitamin D hingga 1.000 Unit Internasional (UI) jika terpapar selama 10 – 15 menit. Sinar matahari juga memicu tubuh memproduksi hormon serotonin dan endofrin.
Hormon serotonin berfungsi meningkatkan suasana hati yang lebih positif. Ini kemudian mempengaruhi cara berpikir yang lebih tenang dan mental yang lebih fokus.
Hormor endorfin berperan dalam menekan gejala depresi. Hormon tersebut merupakan anti-depresan alami dalam tubuh yang produksinya bisa meningkat dengan paparan sinar matahari. Hormon ini cukup ampuh menghadapi depresi musiman.
Berjalan pagi bahkan disebut-sebut sama manfaatnya dengan meditasi. Ini karena udara segar di pagi hari dapat meningkatkan mood serta mengatasi depresi dan kecemasan.
Menyehatkan Paru-Paru
Udara pagi yang segar dapat menyehatkan paru-paru. Udara pagi hari tentu lebih segar dibanding siang dan sore hari. Ini karena selepas pagi, udara sudah banyak bercampur dengan polusi kendaraan dan polusi udara lainnya.
Udara bersih pagi hari tidak menyebabkan penyakit untuk paru-paru. Dikutip dari Bobo.grid.id, banyaknya oksigen di pagi hari, khususnya menjelang matahari terbit, dapat mencegar kerusakan paru-paru dan berbagai penyakit pernafasan. Akan lebih baik lagi kalau kita berjalan-jalan di bawah pepohonan.
Meningkatkan Sirkulasi Darah dan Menurunkan Gula Darah
Jalan pagi merupakan latihan kardio halus yang dapat mempercepat detak jantung. Hal ini menyebabkan sirkulasi darah keseluruh tubuh meningkat.
Jalan kaki membuat aliran darah ke jantung menjadi lebih deras, sehingga oksigen yang diperlukan otot jantung tetap terpenuhi. Inilah mengapa berjalan kaki bisa menurunkan resiko serangan jantung.
Dengan berjalan kaki, tekanan darah akan lebih rendah. Ini mengurangi perlengketan antar-sel darah yang kerap menyebabkan penyumbatan pembuluh.
Dilansir dari liputan6.com, dampak berjalan kaki terhadap berkurangnya stroke memang belum tampak nyata seperti pengaruhnya pada penyakit jantung coroner. Namun, riset dari Harvard School of Public Health menemukan buktinya. Pada riset terhadap 70 ribu perawat tersebut tercatat, responden yang saat bekerja melakukan kegiatan berjalan kaki selama 20 jam dalam seminggu, resikonya terserang stroke menurun sebanyak dua per tiga.
Jalan kaki di pagi hari juga dianjurkan untuk penderita diabetes karena ini merupakan cara terbaik mengonrol gula darah. Manfaat tersebut sudah dibuktikan oleh penelitian yang terbit pada jurnal American Medical Association.
Sebuah studi dari National Institute of Diabetes and Gigisive & Kidney Diseases mengungkapkan fakta menarik terkait berjalan kaki dan pencegahan diabetes. Orang yang terbiasa berjalan kaki, khususnya bagi yang berbadan gemuk, dengan kecepatan 6 km/jam selama 50 menit, dapat terhindar dari diabetes Tipe 2. Kebiasaan kaki malah lebih dianjurkan daripada mengonsumsi obat anti-diabetes.
Memperbaiki Metabolisme Tubuh dan Mengendalikan Berat Badan
Jalan kaki dapat kembali meningkatkan metabolisme tubuh setelah melambat saat tidur di malam hari. Dilansir dari She.id, berjalan kaki 5 mil setiap pagi dapat meningkatkan metabolisme tubuh sehingga kalori yang dibakar pun lebih banyak. Inilah yang berperan dalam pengendalian berat badan.
Namun, jika ingin menurunkan berat badan dengan berjalan kaki, hindari melakukannya di ruang ber-AC. Karena itu, berjalan kaki pagi hari dianjurkan bagi yang ingin mendapat tubuh ideal.
Menurut ulasan Tempo.co, salah satu trik menurunkan berat badan ialah berjalan kaki sebanyak 15.000 langkah per hari. Awalnya memang sulit tapi akan mudah jika sudah biasa.
Trik lainnya ialah berjalan di jalur menanjak. Memang jadi lebih lelah tapi detak jantung lebih cepat sehingga metabolisme juga meningkat. Agar otot tidak tegang, berjalan lah dengan bersandar sedikit ke depan dan memperlambat kecepatan.
Jika niat berjalan kaki adalah menurunkan berat badan, hindari mengonsumsi yang manis-manis saat jalan kaki. Hal ini membuat kalori yang sudah dibakar jadi sia-sia karena terus bertambah lagi.
Manfaat Jalan Kaki untuk Kesehatan Tulang
Berjalan kaki dengan cepat dapat mencegah osteoporosis atau pengeroposan tulang. Ini karena saat berjalan cepat, tidak hanya otot tapi juga tulang yang diperkokoh.
Gerak badan diperlukan untuk proses metabolisme kalsium. Di samping itu, sinar matahari pagi membantu tubuh memproduksi vitamin D yang baik untuk tulang.
Kebiasaan berjalan kaki juga dapat menghilangkan nyeri lutut. Namun, bagi yang menderita encok lutut, berjalan kaki tidak perlu setiap hari. Untuk penderita encok lutut, aktivitas berjalan kaki dilakukan selang seling hari saja agar sendi bisa memulihkan diri.
Pada perempuan, osteoporosis saat masa menopause dapat dicegah dengan olahraga rutin dan diimbangi dengan asupan kalsium yang cukup. Dikutip dari Republika.co.id, dr Hj Nur Anna C Sa’diyah SpPD dari RSI Sultan Agung Semarang menyarankan, untuk mencegah osteoporosis, lakukan olahraga yang minim resiko cidera seperti jalan kaki selama 20 – 30 menit, tiga kali seminggu.
Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas
Saat berjalan kaki pagi hari, coba melakukannya tanpa alas kaki. Ini karena ada banyak manfaat jalan kaki tanpa alas. Menginjak langsung rerumputan dapat membantu meringankan penyakit sendi.
Saat berjalan kaki tanpa alas di atas rumput, tubuh akan terhubung dengan medan magnet Bumi. Hal tersebut menetralkan efek negatif dalam tubuh yang disebabkan penyakit. Penelitian lainnya menemukan bahwa berjalan kaki di atas rumput dalam mempercepat proses penyembuhan.
Tanpa alas, kaki akan menginjak permukaan aspal, rerumputan, atau bebatuan yang tidak tajam. Ini sama seperti pijat refleksi di telapak kaki yang mempengaruhi kinerja organ-organ dalam tubuh.
Mengutip tulisan di National Geographic, berjalan kaki tanpa alas membuat kita lebih terubung ke Bumi, merasa lebih stabil, dan melancarkan sirkulasi darah di kaki. Berjalan kaki tanpa alas juga bisa mengatasi masalah tidur atau insomnia.
Penderita insomnia disarankan berjalan kaki di atas rumput, bebatuan, atau tanah. Dengan menginjakkan kaki ke alam, kadar kortisol berkurang, kita jadi tidak gampang stress dan depresi.
***
Gambar diambil dari Pixabay